Latar Belakang Berdirinya Yayasan Granada Al Hikmah
Pada tahun 1978 Perum Perumnas memasuki wilayah Kota Tangerang dalam rangka Program Pengembangan Kependudukan dengan JABOTABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) dan Kelurahan Karawaci salah satu menjadi lokasi yang dibabaskan oleh Perum Perumnas untuk Pengembangan Perumahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Jakarta yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Maka sekitar tahun 1980 banyak warga atau masyarakat Kota Jakarta dan kota lainnya menjadi penghuni Perumnas beradaptasi dengan lingkungan warga setempat (Penduduk Asli) yang sudah barang tentu membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan anak manusia, khususnya bagi warga atau masyarakat asli setempat yang masih bodoh dan lugu. Hal ini dapat di maklumi, karena kehadiran masyarakat yang datang dari perkoataan (Jakarta) dengan latar belakang pengetahuan, adat istiadat dan kebudayaannya dianggap lebih tinggi dan modern sangat asing bagi masyarakat atau warga asli, sehingga lambat laun berpengaruh terhadap pekembangan budaya terutama bagi kaum remaja dan anak-anak.
Seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu tokoh agama dan masyarakat setempat warga Kampung Baru Kelurahan Karawaci Kota Tangerang bernama H. Musa Saiman berkata kepada salah satu putranya yang tertua, bahwa Abah (Bapak) ingin sekali membangun Pesantren disini (di Kp. Baru Desa Karawaci) bagi anak-anak. Lalu putranya menanyakan alasannya, mengapa Abah ingin membangun pesantren; “Saya (Abah) sangat prihatin melihat anak-anak remaja dan anak-anak kecil disini, waktu shalat magrib dan sesudahnya banyak yang tidak shalat dan mengaji lagi. Mereka sekarang kalau lepas maghrib sering berkumpul di luar rumah, di perempatan jalan dan di lapangan berbaur dengan anak-anak dari Perumnas. Tingkah laku dan cara berpakaian juga sudah mulai ada perbedaan. Banyak orang-orang tua mengeluh dan merasa kesulitan mendidik anak-anak mereka yang mulai luntur dari nilai-nilai Islam.
Atas dasar tersebut diatas maka Keluarga Besar H. Musa Saiman memutuskan akan membangun satu sarana Pendidikan yang bernuansa Islami dari mulai Taman Kanak-Kanak Islam (TK Islam) Tahun 1984, SDIT Granada tahun 2001, dan SMPIT Granada tahun 2011 dibawah Yayasan Al Hikmah yang berdiri tahun 1983 dan sekarang menjadi Yayasan Granada Al Hikmah berdasarkan Akte Pendirian No. 10 tanggal 22 Oktober 2010 dan mendapat pengesahan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-948-AH.01.04 Tahun 2011 Tanggal 25 Februari 2011.
Adapun tujuannya adalah terbangunya Generasi Qur’ani, Cerdas, Terampil, Sholeh dan Berakhlakul Karimah.
Pada tahun 1978 Perum Perumnas memasuki wilayah Kota Tangerang dalam rangka Program Pengembangan Kependudukan dengan JABOTABEK (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi) dan Kelurahan Karawaci salah satu menjadi lokasi yang dibabaskan oleh Perum Perumnas untuk Pengembangan Perumahan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Kota Jakarta yang berpenghasilan menengah ke bawah.
Maka sekitar tahun 1980 banyak warga atau masyarakat Kota Jakarta dan kota lainnya menjadi penghuni Perumnas beradaptasi dengan lingkungan warga setempat (Penduduk Asli) yang sudah barang tentu membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan anak manusia, khususnya bagi warga atau masyarakat asli setempat yang masih bodoh dan lugu. Hal ini dapat di maklumi, karena kehadiran masyarakat yang datang dari perkoataan (Jakarta) dengan latar belakang pengetahuan, adat istiadat dan kebudayaannya dianggap lebih tinggi dan modern sangat asing bagi masyarakat atau warga asli, sehingga lambat laun berpengaruh terhadap pekembangan budaya terutama bagi kaum remaja dan anak-anak.
Seperti halnya yang disampaikan oleh salah satu tokoh agama dan masyarakat setempat warga Kampung Baru Kelurahan Karawaci Kota Tangerang bernama H. Musa Saiman berkata kepada salah satu putranya yang tertua, bahwa Abah (Bapak) ingin sekali membangun Pesantren disini (di Kp. Baru Desa Karawaci) bagi anak-anak. Lalu putranya menanyakan alasannya, mengapa Abah ingin membangun pesantren; “Saya (Abah) sangat prihatin melihat anak-anak remaja dan anak-anak kecil disini, waktu shalat magrib dan sesudahnya banyak yang tidak shalat dan mengaji lagi. Mereka sekarang kalau lepas maghrib sering berkumpul di luar rumah, di perempatan jalan dan di lapangan berbaur dengan anak-anak dari Perumnas. Tingkah laku dan cara berpakaian juga sudah mulai ada perbedaan. Banyak orang-orang tua mengeluh dan merasa kesulitan mendidik anak-anak mereka yang mulai luntur dari nilai-nilai Islam.
Atas dasar tersebut diatas maka Keluarga Besar H. Musa Saiman memutuskan akan membangun satu sarana Pendidikan yang bernuansa Islami dari mulai Taman Kanak-Kanak Islam (TK Islam) Tahun 1984, SDIT Granada tahun 2001, dan SMPIT Granada tahun 2011 dibawah Yayasan Al Hikmah yang berdiri tahun 1983 dan sekarang menjadi Yayasan Granada Al Hikmah berdasarkan Akte Pendirian No. 10 tanggal 22 Oktober 2010 dan mendapat pengesahan melalui Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-948-AH.01.04 Tahun 2011 Tanggal 25 Februari 2011.
Adapun tujuannya adalah terbangunya Generasi Qur’ani, Cerdas, Terampil, Sholeh dan Berakhlakul Karimah.